Konsepsi Penanganan Distres Psikologi Prajurit TNI AU Saat Pra dan Pasca Penugasan Operasi Pam Rahwan Melalui Program Dukungan Psikososial dalam Rangka Mendukung Tugas TNI AU
Issue:
Vol. 1 No. 1 (2025)Keywords:
Distres, Pam Rahwan, PsikososialArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai konsep penanganan stres psikologis yang dialami oleh prajurit TNI AU pada masa pra dan pascapenugasan dalam operasi Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan), melalui pendekatan program dukungan psikososial sebagai upaya mendukung pelaksanaan tugas TNI AU secara optimal. Selain itu, penelitian ini disusun sebagai landasan pemecahan masalah terkait penanganan stres psikologis prajurit, serta sebagai bahan masukan strategis bagi pimpinan dalam merumuskan kebijakan lanjutan yang relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk memecahkan masalah melalui kajian literatur, data empiris, serta pendekatan teoretis yang relevan dengan pembahasan mengenai konsepsi program dukungan psikososial dalam mengatasi distres psikologis pada prajurit TNI AU, baik sebelum maupun setelah penugasan dalam operasi Pengamanan Daerah Rawan (Pam Rahwan), sebagai bagian dari upaya mendukung pelaksanaan tugas TNI AU secara optimal. Selain itu, analisis dilakukan dengan menggunakan kerangka SWOT untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang berkaitan dengan konsep yang diusulkan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan campuran (mixed methods), yakni kualitatif dan kuantitatif. Survei terhadap 55 personel Kopasgat menunjukkan bahwa distres psikologis prajurit selama penugasan didominasi oleh kekhawatiran terhadap keselamatan keluarga dan situasi operasi. Tingkat kecemasan berada pada kategori sedang hingga tinggi, terutama terkait kondisi keluarga dan ancaman keselamatan pribadi. Pascapenugasan, prajurit mengalami gangguan seperti kewaspadaan berlebih terhadap suara keras dan kesulitan beradaptasi di lingkungan rumah. Dukungan sosial dari rekan satu tim terbukti membantu mengurangi tekanan psikologis.Penelitian ini menekankan urgensi program dukungan psikososial, meliputi: asesmen psikologis, konseling, support group, dan intervensi lainnya yang diterapkan secara berkelanjutan sebelum dan sesudah penugasan